Senin, 18 Oktober 2010

TOBAT SEORANG SUAMI


Tobatnya seorang suami yang
suka saung ayam

Dahulua ADA SEPASANG SUAMI ISTRI YANG DIKENAL DENGAN SEBUTAN PAN TUWUNG KUNING DAN TUWUNG KUNIKNG. PAN ADALAH SEBUTAN BAGI SEORANG BAPAK DAN MEN ADALAH SEBUTAN BAGI SEORANG IBU. KARENA MEREKA HANYA MEMPUNYAI SATU ANAK LAKI-LAKI BERNAMA TUWUNG KUNING MAKA SUAMI ISTRI ITU DISEBUT PAN KUNING DAN MEN TUWUNG KUNING.
PAN TUWUNG KUNING MEMPUNYAI KEGEMARAN MENGADU JAGO. JUMLAH AYAM ADUannya banyak sekali sehingga memaksa istrinya untuk mengurus binatang peliharaan suaminya itu. Setiap siang suaminya hanya mengadu jago dan setiap kali selalu kalah. Hal ini membuat keadaan rumah tangga mereka menjadi kacau. Suasana menjadi tidak tentram akibat pertikaian suai istri.
Keadaan ini sukar diperbaiki, apalagi anak yang mereka idam idamkan tidak kunjung datang.
Pada suatu hari pan tuwung berkata kepada istrinya, “istriku, jika engkau melahirkan anak laki-laki pula, ia akan kujadikan penggantiku, meneruskan pekerjaanku mengadu ayam. Akan tetapi jika anak kita perempuan , ia akan kusembelih da ku jadikan makanan ayam jagoku yang tersayang.      
Habis berkata demikian, hamillah istrinya. Keadaan yang seharusnya mendatangkan kegembiraan ini, justru menyebabkan istrinya menjadi sangat kuatir dan was-was. Ia takut bahwa anak yang akan dilahirkannya seorang anak perempuan.
Setiap hari selama mengandung men tuwung kuning terus berdoa kepada tuhan agar anak yang dilahirkannya kelak adalah seorang anak laki-laki.
Namun, rupanya kehendak tuhan lain. Setelah tiba waktunya, men tuwung kuning melahirkan bayi perempuan yang manis.
Kebetulan pan tuwung kuning sedang bepergian jauh. Orang yang mendampingi men tuwung kuning pada waktu itu hanyalah ibunya.
“bagaimana kalau bayi ini disembunyikan saja di rumah saya saja ?” kata ibu men tuwung kuning. “dengan cara itu pan tuwung kuning tidak melihat anaknya ini.
“saya setuju saja, bu, bawalah dan sembunyikan dia di rumah ibu,” jawab men tuwung kuning.
Bayi itu dibawa pergi ke rumah ibu men tuwung kuning, sedangkan yang diberikan kepada ayam jago kesayangan suaminya hanyalah ari-arinya.
Malam hari suaminya baru pulang. “bagaimana ? anak kita laki-laki atau perempuan ?”
“perempuan,” jawab istrinya.
“di mana dia sekarang ?” sambung suaminya.
“sudah kusembelih dan kuberikan kepada ayam, jagomu.”
Mendengar jawaban ini, puaslah hati suaminya. Namun, malam harinya ayam, ayam jago kesayangannya berkokok, “plak plak! Kukuruyuk…………..! men tuwung kuning punya anak perempuan, tetapi aku hanya diberi makan ari-arinya saja.”
Ayam jago itu berkokok berulang-ulang. Mendengar itu, pan tuwung kuning menjadi sangat marah dan ingin membunuh istrinya. Akan tetapi sebelum niatnya dilaksanakan, ia kembali mendengar kokok ayam jagonya.
“plak! PLAK! KUKURUYUK ………….! ANAK MEN TUWUNG KUNING DISEMBUNYIKAN DI RUMAH NENEKNYA.
MENDENGAR ITU, PAN TUWUNG KUNING BENA-BENAR MARAH. LALU IA MEMERINTAHKAN ISTRINYA AGAR MEMBAWA KEMBALI PUTRINYA DARI RUMAH NENEKNYA.
“JIKA TIDAK ENGKAU LAKUKAN ,”ANCAMNYA KEPADA ISTRINYA, “SEBAGAI GANTINYA ENGKAULAH YANG HARUS DISEMBELIH UNTUK MAKANAN AYAM JAGO KESAYANGANKU.”
KEESOKan haRINYA MEN TUWUNG KUNING PERGI KE RUMAH IBUNYA. SETIBA DI SANA TERCENGANGLAH DIA, KARENA DIDAPATINYA PUTRINYA SECARA GAIB TELAH MENJADI SEOARANG ANAK GADIS  REMAJA YANG AMAT CANTIK DAN PANDAI MENENUN KAIN. KETIKA TUWUNG KUNING MENGETAHUI IBUNYA DATANG MENJEMPUTNYA, IAK BERKATA KEPADA IBUNYA, “IBU” TUNGGU DULU SAMPAI LUSA, KARENA AKU SEDANG MENENUN KAIN UNTUK PEMBUNGKUS JENAZAHKU NANTI.”
Dengan perasaaan yang luluh men tuwung kuning pulang denga tangan hampa. Setibanhya di rumah, ia segera dimaki-maki suaminya yang sudah gelap mata.
Dua hari kemudian, dengan berat hati terpaksa men tuwung kuning kembali menjemput putrinya. Di depan putrinya men tuwung kuning berkata, “wahai, putriku tuwung kuning, cepat-cep[atlah engbkau menenun kain. Ayahmu sudah selesai mengasah pedang, dan mengasah parang untuk mencabut nyawamu.”
Tuwung kuning menyambutnya dengan suara lembut, “ibuku saying, tunggulah dua hari lagi agar aku dapat menyelesaikan sehelai selendang ujntuk bakal matiku.”
Dengan perasaan sedih men tuwung kuning pulang. Setibanya dirumah, dia langsung dimaki-maki oleh suaminya sebab tidak berhasil; membawa putrinya pulang.
Dua hari kemudian, pagi-pagi sekali, SUAMINYA BERANGKAT SENDIRI KERUMAH MERTUANYA,. IA MEMBAWA SEBILAH PEDANG YANG TELAH DIASAH TAJA-TAJAM. SETIBA DIRUMAH ITU, IA MENJADI SANGAT TERCENGANG MELIHAT PUTRINYA MAT CANTIK, LAGI PULA PANDAI MENENUN.
“AYAHKU YANG TERCINTA,” SAMBUT TUWUNG KUNING MELIHAT KEDATANGAN AYAHNYA, “KINI ANANDA TELAH SIAP MEMENUHI KEINGINAN AYAH, TETAPI DENGAN SYARAT SEBAGAI BERIKUT; AYAH HARUS MEMBAWA ANANDA KEHUTAN. SETELAH BERTEMU DENGAN POHON YANG TERBESAR, DISITULAH AYAH BOLEH MENCABUT NYAWA ANANDA.”

SEBELUM BERANGKAT, TUWUNG KUNING MENGENAKAN PAKAIAN BARU HASIL TENUNANNYA SENDIRI. KEMUDIAN, PAN TUWUNG KUNING DAN PUTRINYA BERJALAN KE DALAM HUTAN. SETELAH BERJALAN SATU HARI LAMANYA, SAMPAILAH MEREKa di depan sebuah pohon besar.
“TUWUNG KUNING, BERSIAP-SIAPLAH. DISINILAH ENGBKAU AKAN KUCABUT NYAWAMU,” DEMIKIANLAH PERINTAH AYAHNYA. AKAN TETAPI PUTRINYA MENOLAK, KATANYA, “AYAH, ANANDA TIDAK MAU MATI DISINI. POHON INI BUKAN YANG TERBESAR DI HUTAN INI.
AYAHNYA MENERIMA PENOLAKAN PUTRINYA. KINI MEREKA PUN MENERUSKAN PERJALANAN MEREKA SAMPAI MEREKA MENEMUKAN BATANG POHON YANG TERBESAR DI DALAM HUTAN ITU.
“NAH, AYAH, SAYA SEKARANG SUDAH SIAP UNTUK MATI”, KATA TUWUNG KUNING. “TOLONG AMBILKAN BATANG PISANG PISANG UNTUK BANTAL ANANDA.”
PERMINTAAN PUTRINYA ITU SEGERA DILAKSANAKAN AYAHYA. SETELAH BERBARING DENGAN BERBANTALKAN BATANG PISANG, TUWUNG KUNING PUN BERKATA, “AYAH, SEKARANG SUDAH DAPAT DIMULAI.”
DENGAN MATA YANG BERAPI-API DIHUNUSNYALAH PEDANGNYA UNTUK MULAI MENYEMBELIH PUTRINYA. TETAPI TIBA-TIBA TUBUH PUTRINYA LENYAP DARI PANDANGANNYA DAN YANG KENA PEDANGNYA HANYALAH BATANG PISANG ITU.
MELIHAT KENYATAAN INI SEGERA TIMBULLAH PENYELESAIANNYA DAAN IA PUN MENANGIS TERSEDU-SEDU. SAMBIL MEMBAWA POTONGAN BATANG PISANG, IKA PULANG KE RUMAHNYA.
MALAM HARI SUAMINYA BARU PULANG. “BAGAIMANA ? ANAK KITA LAKI-LAKI ATAU PEREMPUAN ?”  
“PEREMPUAN ,” JAWAB ISTRINYA.
“SUDAH KUSEMBELIH DAN KUBERIKAN KEPADA AYAM, JAGOMU.”
SESAMPAINYA DI RUMAH, IA BERTOBAT DAN MEMINTA MAAF KEPADA ISTRINYA DAN MERTUANYA. DAN POTONGAN BATANG PISANG DIBERIKAN KEPADA AYAMNYA YANG TERSAYANG, TETAPI AYAMNYA TIDAK MAU MAKAN.
SEKETIKA ITU TIMBULLAH KEKECEWAANNYA TERHADAP SEMUA AYAM JAGO ADUANNYA. SEMUA AYAM KEBANGGAANNYA DIBUANG. SEJAK ITU IA BERJANJI TIDAK AKAN BERJUDI DENGAN MENGADU AYAM LAGI. JELAS JUDI HANYA MENYENGSARAKAN HIDUPNYA HINGGA ANAK KANDUNGNYA sendiri menjadi korban.

Diceritakan oleh kembali oleh mb. Rahimsyah. Ar.
Dan ditulis dan dirubah sedikit  kembali oleh taufiq bin hamdani    assamarindi.

2 komentar:

  1. mudah mudahan bagi suami yang sering saung ayam cepat cepat bertobat aaaaaaaaaa min.......???????

    BalasHapus
  2. wahhh namanya juga penyakit masyarakat bro, susah diobatinnya..... :D

    BalasHapus